Rabu, 13 Juni 2012


KERUSAKAN BUDAYA

            Manusia dapat dikatakan pemimpin walaupun dalam ruang lingkup yang sangat kecil, setidaknya adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Pada era global, dunia yang telah renta ini sedang genit-genitnya bersolek dengan segala kebesaran dan kemegahan bangunannya, gemerlapnya asesoris, kemilaunya cahaya kota, warna-warni dan model busana serta geliatan manusia yang bertopang pada kecanggihan teknologi, dengan menciptakan kehingar-bingaran pesta-pora, sehingga semakin jauh dari budaya luhur bangsa Indonesia yang telah dibangun oleh para pendahulu kita. Disadari atau tidak kehidupan kita secara berangsur-angsur telah  tercerabut dari nilai-nilai ke-Tuhanan, kemanusiaan, persatuan kebangsaan,  musyawarah-mufakat, dan nilai-nilai sosial ke-Indonesiaan kita, yang secara perlahan tetapi pasti bergeser kepada nilai-nilai kejahiliyahan modern. 
Di bidang informasi, masyarakat indonesia telah diracuni melalui koran, majalah, televisi, dan internet. Informasi yang menyuarakan “West is The Best”, budaya prafiguratif  yang tanpa kontrol norma, sehingga hasilnya di negara kita adalah: (1) remaja senang minum-minuman yang berakohol, (2) korban narkotika semakin banyak (3) Laki-laki memakai anting dan perempuan berpakaian sangat ketat  sehingga mengundang berbagai perbuatan asusila. (4) Perselingkuhan di mana-mana antara pejabat dengan bawahannya, antara teman sekerja & antar tetangga.
            Maka dari itu kita semua wajib menjaga budaya kita agar menjadi budaya yang baik, bersih dan beriman. Caranya dengan  tidak meminum minuman yang beralkohol, tidak memakai narkotika, untuk para wanita tidak memakai pakakaian yang ketat, membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, tidak berselingku, dan selalu bersyukur kepada tuhan yang maha esa..

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar